Studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang BAB III



BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Karena kegiatan penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Menurut Moleong, (2013:11) dalam buku berjudul “Metode Penelitian Kualitatif” bahwa “dalam pendekatan deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian tesis tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan tesis demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap begian di telaah satu persatu.

B.       Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini, sebagaimana dinyatakan oleh Moleong dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kualitatif”(2013:168) bahwa:
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian ini tepat karena ia menjadi segalanya dari seluruh proses penelitian.

Berdasarkan pada pandangan di atas, maka pada dasarnya kehadiran peneliti di sini disamping sebagai instrumen juga menjadi faktor penting dalam seluruh kegiatan penelitian ini.
C.      Setting Penelitian
Lokasi (setting) penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang studi kepribadian pada penganut thoriqoh nagshabandiyah di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
Beralamat lengkap di Jalan Sumber Ilmu Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, kode pos 65174 Telp. 085646374000.      
D.      Sumber Data
Menurut Arikunto, (2010:172) sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan quesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Sedangkan menurut Lofland dan Lofland yang dikutip oleh Moleong dalam bukunya (2013: 157). Menyebutkan bahwa, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian adalah orang-orang yang diprediksi mengetahui benar tentang thoriqoh antara lain: sumber data diperoleh dari tokoh Kiai thoriqhoh Nagsyabandiyah sebagai sumber data primer. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen yang diperoleh peneliti melalui kegiatan observasi langsung sebagai sumber pendukung data primer.
E.       Teknik Pengumpulan Data
Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah :
1.      Teknik  Observasi
Menurut Hadi yang di kutip oleh Sugiono (2011: 145) dalam bukunya mengemukakan bahwa:
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang  tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Jika dilihat dari pendapat Hadi di atas maka peneliti manarik kesimpulan bahwa observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik  ini digunakan untuk memudahkan penulisan dalam mengenal lebih dekat obyek yang akan diteliti.
langkah kegiatan observasi dalam penelitian yang dilakukan di desa  Ganjaran Gondanglegi Malang dengan mengikuti prosedur tahapan sebagai berikut. 
a.         Observasi Awal
b.        Mengidentifkasi Masalah
Adapun Rencana yang akan diamati oleh peneliti adalah:
b.1  Peneliti mengamati proses pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  masyarakat di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
b.2  Peneliti mengamati lingkungan pelaksanaan  Thariqah Naqsyabandiyah (TN) masyarakat di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
b.3  Peneliti mengamati tahapan pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN)   masyarakat di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
b.4  Peneliti mengamati sarana dan prasarana pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
2.      Teknik Wawancara
Interview menurut Moleong, dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif” (2013:186) merupakan percakapan-percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilaksanakan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan dalam kamus bahasa inggris wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena dapat dipersiapkan sedemikian rupa pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan agar hanya fokus mengulas pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti. Untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang responden, maka penulis tidak hanya menggunakan wawancara berstruktur tetapi juga mengadakan wawancara tidak berstruktur karena kebebasan menjiwainya sangat luas sehingga responden secara spontan dapat mengeluarkan apa yang ingin dikemukakan.
Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti di desa Ganjaran Gondanglegi Malang sebagai berikut:
a.    Tahap persiapan
1.1  Menentukan tema wawancara
1.1.1.      Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
1.1.2.      Bagaimana Strategi Pendidikan Kepribadian yang dilaksanakan Terhadap Penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
1.2  Menentukan jenis wawancara
1.2.1.   Percakapan secara lisan dengan nara sumber yang di wawancara baik dengan Murid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  maupun dengan Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN).
1.3  Menentukan  narasumber sesuai tema
1.3.1.   Kiyai Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  
1.3.2.   Murid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)
1.4  Membuat jadwal (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber
1.4.1. Hari, waktu dan lokasi wawancara tersaji sebagai mana di lampiran wawancara.
1.5  Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber
1.5.1. Yang di maksud mengumpulkan informasi awal ialah melakukukan Observasi awal sebelum melakukan wawancara dengan narasumber.
1.6  Membuat daftar pertanyaan
1.6.1. Daftar pertanyaan di sini kami sajiakn dua pertanyaan yang di ajukan untuk Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  dan Murid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). Yang mana satu sama lainnya saling berkaitam. Hal ini bisa kami sajikan di lampiran.
b.      Tahap inti
1.1   Memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber dapat dilakukan dalam bentuk basa-basi.
1.2   Mulai mengajukan pertanyaan secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi.
1.3   Mencatat dan merekam dengan jelas seluruh jawaban narasumber.
1.4   Mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik.
c.       Tahap penutup
1.1  Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
1.2   Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah.
1.3   Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber.
1.4   Menyebarluaskan hasil wawancara dengan berbagai media, baik dalam bentuk berita atau buku.
Peneliti berusaha mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan. Untuk dijawab secara lisan pula, secara langsung dengan tatap muka antara peneliti sendiri dengan sumber informasi atau informan dan dilaksanakan secara sistematis.
Data informan yang menjadi sumber informasi di desa Ganjaran Gondanglegi Malang sebagai berikut:
1.      Kiai Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)
2.      Dan Santri Thariqah Naqsyabandiyah (TN)
Peneliti memilih informan di atas dikarenakan informan tersebut sangat memahami seluk beluk dan seluruh kegiatan yang terjadi di di desa Ganjaran Gondanglegi Malang, wawancara dengan Kiai Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  untuk mengetahui kebijakan pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di desa Ganjaran Gondanglegi Malang dan untuk mengatahui strukutr Kiai Mursyid dan data yang dibutuhkan oleh peneliti, wawancara dengan Kiai Mursyid dalam bentuk diskusi lepas untuk mengetahui serta mencari berbagai solusi terkait dengan pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di desa Ganjaran Gondnaglegi Malang.
a.      Pentingnya Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif
Dalam persoalan ini metode wawancara memiliki empat hal penting diantaranya, yaitu:
1.1   Peneliti bisa mengenal secara langsung dengan orang yang “istimewa” dalam pribadi, profesi atau sumbangannya kepada bidang pendidikan.
1.2   Peneliti bisa menambah wawasan hidup dari narasumber
1.3   Peneliti bisa mendapatkan inspirasi dan mendapatkan semangat hidup yang lebih baik.
1.4   Peneliti mendapatkan motivasi untuk menjadi manusia yang lebih bermutu dan memberi sumbangan yang berarti dalam hidup.
2.      Teknik  Dokumentasi
dokumenter  yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya Thariqah Naqsyabandiyah (TN). Adapun maksud penulis memilih metode ini untuk mempermudah penulis dalam menggali data dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data yang terkait dengan:
a.       Sejarah berdirinya Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
b.      Data kiai Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di desa  Ganjaran Gondanglegi Malang.
c.       Jadwal pelaksanaan  Thariqah Naqsyabandiyah (TN)  di desa  Ganjaran Gondanglegi Malang.
Dengan studi dokumentasi ini peneliti mendapat suatu penjelasan yang  akurat dari data hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal berkaitan dengan fokus permasalahan dan tujuan dalam penelitian
yang dilakukan.
F.       Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu tahapan dalam penelitian yang dilakukan setelah seperangkat data atau informasi dan dukomentasi diperoleh dengan tujuan untuk meringkas atau menyederhanakan data agar lebih dapat berarti dapat diinterprestasikan, sehingga masalah dapat diselesaikan.
Proses analisis dalam metode kualitatif ini dilakukan sejak awal sepanjang proses berlangsung, pengumpulan data atau Data Collection merupakan aktifitas mengumpulkan data sesuai dengan jenis dan sifat data yang diperlukan, pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara dengan informasi kunci serta dokumentasi data sekunder.
Reduksi data atau Data Reduction mengarah pada satu proses memilih (Proses of selecting), menfokuskan, mengabstraksikan, mentrasnformasikan, data yang muncul yang terdapatdalam transkip  (fieldnotes) yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientassi kualitatif berlangsung, reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis, ia merupakan bagian dari analisis.
Peneliti dalam proses ini berupaya menentukan batasan penyajian sebagai sekumpul informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan data atau conclusion drawing/virification merupakan tahapan ketiga dari model analisis data, dalam proses ini data yang telah direduksi dan dirangkaikan, secarasitimatis selanjutnya diambil benang merahnya sebagai kesimpulan.
Untuk menganalisis data yang tela terkumpul, digunakan teknik analisis kualitatif yang penyajiannya dalam bentuk deskriptif terhadap data yang di peroleh. Data yang telah terkumpul (hasil wawancara dengan informan) dilakukan reduksi data (pemilihan dan penyederhanaan data) selanjutnya ditafsirkan/diinterpretasikan menggunakan landasan teori yang telah ditentukan (theoritical interpretative), dianalisis dengan menggunakan teknik induktif, kemudian analisis terhadap data data yang berkaitan dengan beberapa besar manfaat waktu produktif sebagai potensi ekonomi umat untuk mengangkat keadaan sosial ekonomi umat akan dilakukan dengan pengelolahan, analisis dan konstruksi data secara kualitatif, yaitu tatacara penelitian yang menghasilkan data diskriptif analisis,  dengan pengertian bahwa apa yang dinyatakan oleh informan secara tertulis dan lisan, dan juuga prilaku yang nyata, yang di teliti dan di pelajari sebagai suatu yang utuh, selanjutnya menarik kesimpulan. Dengan kata lain metode kualitatif bertujuan untk mengungkapkan latar belakang kebenaran. Soekanto (1991:249-250).
G.      Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperlukan dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Untuk menetapkan keabsahan data yang diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu kepercayaan (kredibilitas), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability) dan Kepastian (confirmability). Pengambilan data-data melalui tiga tahapan, diantaranya tahapan pendahuluan, tahap penyaringan dan tahap melengkapi data yang masih kurang.
Pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap penyaringan data. Oleh sebab itu jika terjadi data yang tidak relevan dan kurang memadai maka akan dilakukan penyaringan data sekali lagi di lapangan.
H.      Tahapan Penelitian
Proses penelitian ini dilaksakan peneliti sejak awal penyerahan sarat izin penelitian hingga selesai, dengan harapan penelitian dapat diselesaikan dengan jangka waktu kurang lebih 3 bulan.
1.         Tahapan Pra-lapangan
a.         Menyusun rancangan penelitian
b.        Memilih lapangan penelitian
c.         Mengurus perizinan
d.        Menjajaki dan menilai lapangan
e.         Memilih dan memanfaatkan informan
f.         Menyiapkan perlengkapan penelitian
g.        Persoalan etika penelitian
2.         Tahapan Pekerjaan Lapangan
a.       Memahami latar penelitian dan persiapan diri
b.      Memasuki lapangan
c.       Berperan serta sambil mengumpulkan data
d.      Tahapan Analisis Data
e.       Analisis selama pengumpulan data
f.       Analisis Interpretasi data
g.      Penyusunan laporan penelitian berdasarkan hasil data yang di peroleh.
0 Komentar "Studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang BAB III"

Back To Top