KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,segalapuji hanya bagi Allah SubhanahuwaTa‟ala atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita semua termasuk terselesaikannya makalah yang berjudul “Pandangan Ilmiah da Filosofis tentang manusia dan implikasinya” ini. Tema saya ini sebagaimana amanat yang diberikan kepada saya dalam memenuhi tugas individu mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan. Sebuah penghargaan bagi saya atas diberikannya tugas ini, karena dengan begitu saya dan pembaca akan dapat mengkaji tentang hal-hal yang berkaitan pandangan ilmiah dan filosofis tentang manusia yang pasti akan bermanfaat menambah keilmuan dan pengetahuan akademis kita serta modal kita dalam bermasyarakat sehari-hari.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami menghaturkan rasa terima kasih tak terhinggakepada Bapak HLILURRAHIM, S.Pdi.S.Sy. M.Pd.I. yang telah membimbing saya, dan saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu sumbang-saran maupun masukan sangat saya harapkan atas segala kekurangan tersebut, saya mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya. Demikian dari saya, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini dapat tercapai. Amiin
Mempawah , 15 Juni 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah........................................................................ 1
B. RumusanMasalah................................................................................. 1
C. TujuanMasalah..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pandangan Ilmiah tentang Manusia dan Implikasinya........................ 2
B. Pandangan Filosofis tentang Manusia dan Implikasinya.................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 15
B. Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang makhluk hidup yang bernama manusia atau ras manusia.
Pandangan ilmiah tentang manusia dapat diartikan manusia dalam pandangan keilmuan maka apasajakah ilmu ilmu yang membahas kehidupan manusia ?. Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis tentang manusia pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri (selbst besing), dan manusia dapat merefleksikan atau mencerminkan tentang dirinya sendiri, hanya apabila menjadi pribadi yang mengenal dirinya, jadi filsafat antropologi tujuan utamanya adalah merefleksikan atau mencerminkan dirinya sebagai seorang pribadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pandangan ilmiah tentang manusia ,serta bagaimana implikasinya dalam pendidikan?
2. Bagaimana Pandangan filosofis tentang manusia, serta bagaimana implikasinya dalam pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan pandangan ilmiah tentang manusia serta implikasi pendidkannya.
2. Mendeskripsikan pandangan filosofis tentang manusia dan implikasi pendidikannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PANDANGAN ILMIAH TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI
PENDIDIKANNYA
1. Antropologi Biologis/Fisik
Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia. Antroplogi ilmiah mencakup: antropologi biologis, antropologi sosial budaya, arkeologi, dan linguistic. Antropologi biologi sering disebut antropologi fisik, yaitu studi tentang fosil dan kehidupan manusia sebagai organism biologis. Karekteristik dari antropologi biologis bahwa manusia adalah Homo Sapiens yang merupakan puncak evolusi organik dari makhluk hidup. Manusia memiliki cirri khas diantaranya: berjalan tegak, mempunyai otak yang besar dan kompleks, hewan yang tergeneralisasi atau dapat hidup dalam berbagai lingkungan, serta memiliki perode kehamilan yang panjang dan anak lahir tak berdaya. Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sbagai etnis biologis homo sapiens dan makhlik sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komperhatif.[1]
Adapun kedudukannya dalam klasifikasi makhluk hidup sebagai berikut:
a. Dunia: binatang
b. Phylum: chordota
c. Kelas:mamalia
d. Orde: primate
e. Famili: hominidae
f. Genus: homo
g. Spesies: sapiens
Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan yaitu berupa lahir dan berkembangnya antropologi pendidikan. Sedangkan implikasi dalam praktek pendidikan bahwa konsep-konsep antropologi biologi landasan pendidikan (landasan antropologis pendidikan) berupa:
a. Adanya keharusan dan kemungkinan pendidikan
b. Adanya keragaman praktek pendidikan, baik dalam sejarah manusia maupun dalam bentuk praktek pendidikan dalam suatu zaman.
2. Antropologi Budaya
Batasan dalam antropolgi sosial budaya adalah mempergunakan teknik-teknik riset historis, observasi, wawancara dalam studio rang yang hidup sekarang. Antropologi budaya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Manusia adalah organisme sosiobudaya.
b. Komponen utama budaya yaitu adanya sebuah kelompok/masyarakat, sebuah lingkungan dalam kelompok/masyarakat, sebuah budaya material, sebuah tradisi budaya dan kegiatan-kegiatan serta perilaku manusia.
c. Karakteristik utama budaya yaitu tingkah laku kultural dipelajari,tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah laku, pola-pola budaya diajarkan orang dan berlangsung dari satu generasi ke generasi lainnya, budaya mempunyai aspek material dan non material, budaya tersebar secara seragam oleh anggota masyarakat, tingkah laku kultural menjadi sebuah cara hidup serta budaya terus menerus berubah.
Implikasi dalam praktek pendidikan bahwa konsep antropologi sosial budaya menjadi landasan pendidikan (landasan antropologis pendidikan) berupa keharusan dan kemungkinan pendidikan; keragaman kegiatan pendidikan berdasarkan sistem budaya, kesatuan budaya regional dan kelompok subkultural. Sedangkan implikasi dalam pengembangan teori pendidikan berupa lahir dan berkembanganya antropologi pendidikan yang
dipelopori Frans Boa dan Margareth Mead serta adanya kebutuhan antropologi filsafat anak.
3. Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai dewasa serta masa tua. Menurut pandangan psikologis, karakteristik individu yang belajar yaitu: unik, banyak kesamaan daripada perbedaannya, mempunyai berbagai diri, sebuah organism total, mempunyai kesiapan bertindak, mempunyai tugas-tugas perkembangan, mempunyai berbagai kebutuhan, mempunyai kecenderungan umum dalam bertingkah laku, mempunyai tujuan khusus dan merupakan motivator dirinya sendiri.Implikasi psikologi dalam parktek pendidikan berupa landasan psikologis pendidikan yaitu konsep-konsep psikologis tentang individu yang menjadi dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, adanya pandangan bahwa pendidikan = individualisasi atau proses pengembangan individu.Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan yaitu lahir dan berkembangnya psikologi pendidikan yang dipelopori oleh Thorndike. Serta lahir dan berkembangnya aliran pembaharuan pendidika yang disebut developmentalisme oleh Pestalozzi, Herbart dan Froebel.
Dalam pisikologi tentang manusia terdapat empat aliran yang terus berkembang yaitu :
a. Psikoanalisa (Sigmund Freud 1856- 1939)
Freud mengemukakan bahwa pengalaman mental manusia diibaratkan seperti gunung es yang terapung di samudra, dimana permukaan yang tampak jauh lebih kecil dari permukaan yang terbenam. Permukaan gunung es yang terlihat di ibaratkan kesadaran mental manusia yang disadari sedangkan permukaan es yang terbenam. Hal itu merupakan ketidaksadaran mental manusia yang berupa pikiran pikiran kompleks, keinginan yang secara tidak sadar mempengaruhi tingkah lakunya.
b. Behaviorisme (Jhon Broade 1878- 1959)
Aliran behaviorisme ini ditemukan oleh Jhon Broade di Amerika Serikat. John mengungkapkan bahwa dalam psikologi dibutuhkan interopeksi diri atau melihat dan mengamati perasaan diri sendiri. Ilmu psikologi harus menjadi ilmu yang objektif sehingga dilakukan penelitian penelitian untuk mengamati adanya perasaan perasaan tertentu dalam diri orang yang diperiksa. Beberapa orang menganggap ini hanyalah reaksi yang dipengaruhi oleh kondisi tertentu
c. Humanisme (Abraham Maslow)
Aliran ini tercipta sebagai penyempurna dan perbedaan pendapat atas kedua aliran yang sudah ada sebelumnya. Menurut aliran humanisme ini bahwa manusia memiliki dasar yang baik dan kebebasan. Aliran humanisme tidak setuju pada aliran sebelumnya yaitu aliran Freud tentang gagasan bahwa perilaku dan pribadi manusia diatur oleh alam bawah sadar, begitu juga dengan aliran behavioris yang menyatakan bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh lingkungan.
d. Transpersonal (S. Y. Skapiro dan Denise H. Lajole.)
Setelah mengupas banyak psikologi transpersonal, pada akhirnya didapatkan pengertian tentang psikologi transpersonal yaitu psikologi transpersonal memiliki kepedulian pada kajian tentang kemanusiaan, potensi tertinggi, dan memahami potensi luhur kemanusiaan dengan fenomena tentang spiritual sebagai sebuah bentuk kesadaran dari derajat manusia. Psikologi Transpersonal memandang manusia dari dua segi yaitu potensi luhur dan fenomena kesadaran.
Psikologi transpersonal menaruh perhatian pada pengaruh dimensi spiritual pada manusia yang berpotensi mengembangkan kemampuan yang luar biasa. Pada aliran psikologi terdahulu, hal ini tidak terlihat. Aliran psikologi humanistik yaitu bahwa psikologi humanistik melihat potensi ditimbulkan dari hubungan manusia sedangkan psikologi transpersonal menggunakan pengalaman luar biasa dan dimensi spiritual manusia
4. Sosiologi
Sosiologi dalah studi tentang struktur sosial. Sosiologi mengemukakan tentang karakteristik masyarakat, bahwa manusia adalah animal sociale (binatang yang hidup bermasyarakat).
Ginsberg mengemukakan komponen-komponen masyarakat yaitu morfologi sosial, control sosial, proses sosial dan patologi sosial. Sedangkan Broom dan Selznick mengemukakan komponen masyakarakatterdiri dari organisasi sosial, budaya, sosialisasi, kelompok-kelompok primer, stratifikasi sosial, asosiasi (perkumpulan), tingkah laku kolektif, penduduk dan ekologi.
menurut pandangan ilmiah Manusia adalah animal sociale artinya binatang yang hidup bermasyarakat manusia. Masyarakat dpat diartikan dalam beberapa pengertian yaitu :
a. Pengalaman kita dengan oranglain di sekitar kita
b. Tingkah laku kelompok, hubungan - hubungan di antara manusia, dan faktor - faktor yang tetamasuk dan terjadi di dalam hubungan - hubungan manusia.
c. Interaksi - interaksi dan interelasi - interelasi manusia
d. Sebuah sistem yangterbentuk dari cara- cara dan prosedur - prosedur, kekuasaan dan bantua timbal balik, pengelompokan - pengelompokan dan pembagian - pembagian , pengawasan - pengawasan dan kebebasan - kebebasan.
e. Sebuah kelopok dengan sustu budaya yang terorhanisasi untuk meberikan kepiasan bagi kebutuhan - kebutuan dan kepentingan - kepentingan semua orang, dalam arti sempit adalah struktur social.
Dalam masyarakat terdapat Komponen - komponen masyarakat yaitu:
a. Morfologi sosial : penyelidikan pada jumlah dan kulitas penduduk , studi struktur sosial . deskripsi dan klasifikasi kelompok sosial.
b. Kontrol social : study mengenai hukum, moral, agama,
c. Proses sosial.
d. Patologi sosial
e. Organisasi social
f. Budaya
g. Sosialisasi
h. Kelompok - kelompok primer
i. Stratifikasi social
j. Asosiasi (perkumpulan)
k. Tingkah laku kolektif
l. Penduduk dan Ekolog
Implikasi dalam praktek pendidikan berupa landasan sosiologis pendidikan yaitu konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan. Kemudian masyarakat sebagai ekologi pendidikan dan terakhir, pendidikan = sosialisasi (proses menjadi anggota masyarakat yang diharapkan).
Sedangkan implikasi dalam pengembangan teori pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan yang dipelopori oleh Henry Suzzalo
b. Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan kependudukan
c. Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme pendidikan atau sociological tendency in education yang lebih menekankan konsep pendidikan pada proses sosialisasi daripada individualisasi.
5. Politika
Politika adalah studi tentang pemerintahan negara. Manusia hakikatnya sebagai animal poiticon(Aristoteles) atau binatang yang hidup berpolitik. Bidang ilmu politik meliputi: teori politik, lembaga-lembaga politik, partai-partai politik, kelompok-kelompok politik dan pendapat umum serta hubungan internasional.
Implikasi politika dalam praktek pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Konsep politika sebagai landasan political pendidikan atau menjadi dasar penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional.
b. Terjalinnya kerja sama internasional dalam bidang pendidikan
c. Pendidikan = civilisasi (proses menjadi warga negara yang diharapkan)
d. Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan peranan yang penting
e. Pendidikan politik
Implikasi politika dalam pengembangan teori pendidikan antara lain:
a. Lahir dan berkembangnya politika pendidikan/pendidikan nasional yang dipelopori oleh Guizot, Fischer, Horace Mann dan Henry Benhard, K.H dewantoro dan Moh. Syafei
b. Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional
.
6. Ekonomika (Ilmu Ekonomi)
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran materiil manuisa. Karakteristik ekonomika bahwa manusia dalam ekonomika = animal economicus yaitu binatangyang terus berusaha memperoleh kemakmuran materiil. Bidang ekonomi yang dikaji yaitu konsumsi, produksi, distribusi dan pertumbuhan sepanjang waktu. Satuan ekonomi yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Implikasi ekonomika dalam praktek pendidikan antara lain:
a. Landasan economical pendidikan yaitu konsep ekonomik yang menjadi dasar atau landasan pendidikan.
b. Kondisi ekonomi mempengaruhi kemampuan dan kegiatan pendidikan
c. Pendidikan = penanaman modal dalam sumber daya manusia atau human investment (ditinjau dari ekonomi makro)
d. Pendidikan = profesionalisasi (ditinjau dari ekonomi mikro).
Implikasi ekonomikadalam pengembangan teori pendidikan antara lain:
a. Lahir dan berkembangnya ekonomika pendidikan yang dipelopori secara konseptual oleh Adam Smith, Alfred Marshall, J. Alan Thomas, G.D. Schultz.
b. Lahir dan berkembangnya studi pendidikan dan pembangunan.
B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA
1. Filsafat Umum/Murni
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya. (Beck, 1979:2). Berdasarkan telaah filosofis, karakteristik filsafat adalah sebagai berikut:
a. Kritis, yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan masalah secara menyeluruh dan mendalam
b. Spekulatif (kontemplatif), yaitu berpikir menerobos melampoi fakta atau data-data yang tersedia dalam rangka menemukan hal yang hakiki.
c. Fenomenologis, yaitu berpikir berawal dari gejala dan kemudian mencoba terus menguliti, mengurangi, mereduksi hal-hal yang tak penting, untuk sampai pada hal yang menjadi hakikat dari gejala
d. Normatif, yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang seharusnya.
Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi, yaitu pertanyaan yang tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manusia. Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala sesuatu dalam alam semesta dengan segala isinya. Adapun cabang filsafat sebagai berikut:
a. Metafisika yaitu hakikat kenyataan masih terbagi lagi menjadi 4, yaitu:
1) Ontology (hakikat kenyataan alam semesta)
2) Teologi (hakikat Tuhan),
3) Kosmologi (hakikat alam)
4) Humanologi (hakikat manusia).
b. Epistimologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan, sedangkan logika = menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.
c. Aksiologi yaitu hakikat nilai, terbagi menjadi etika (hakikat baik dan jahat) serta estetika (hakikat indah dan jelek).
Aliran-aliran filsafat umum adalah sebagai berikut :
|
|
1) Idealisme |
2) Neo – Thomisme |
3) Realisme |
|
Metafisika |
Kenyataan = sebuah dunia pikiran rohaniah |
Kenyatan = sebuah dunia rasio dan tuhan |
Kenyataan = dunia benda-benda |
|
Humanologi |
Binatang yang berpikir |
Makhluk yang berpikir dan beriman, percaya |
Binatang yang berbuat |
|
Epistimologi |
Pengetahuan yang benar melalui mata batin / pikiran / intuisi |
Pengetahun diproleh melahirkan rasio dan percaya |
Pengetahuan yang benar diproleh melalui pengalaman pendirian |
|
Aksiologi |
Manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang bersumber dari tuhan |
Pengetahuan tentang kebaikan diperlukan agar dapat berbuat baik.kebaikan tertinggi adalah kebaikan yang bersumber pada pengetahuan tuhan |
Pengentahuan yang benar diperoleh melaui pengalaman pendirian Manusia diatur oleh hukm alam |
|
|
4) Eksperimendalisme / Instrumentalisem |
5) Eksistensilisme |
|
Metafisika |
Kenyataan = dunia pengalaman |
Kenyataan = sebuah dunia keberadaan manusia di dunia |
|
Humanologi |
Binatang yang berefolusi fisik, psikis, dan sosial |
Binatang yang bebas mewujudkan dirinya |
|
Epistimologi |
Pengetahuan diproleh melalui pengalman pendirian |
Pengetahuan diproleh melalui pengalman |
|
Aksiologi |
Yang baik adalah yang ternyata berguna dalam masyarakat |
Nilai ditntukan oleh kebebasan memilih dari seseorang pribadi |
Implikasi filsafat murni dalam praktek pendidikan yaitu munculnya konsep-konsep filsafat ilmu seperti metafisika, epistimologi dan aksiologi yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan (landasan filosofis
pendidkan). Implikasi berikutnya berupa munculnya sekolah percobaan seperti:
a. Kindergarten dari Froebel merupakan penerapan gagasan pendidikan idealistic
b. Casa De Bambinimerupakan sekolah dari Montessori yang merupakan penerapan gagasan pendidikan naturalistik
c. Laboratory school dari J. Dewey merupakan penerapan gagasan pendidikan pragmatic/eksperimentalistik, dsb.
Implikasi filsafat murni dalam teori pendidikan sebagai berikut:
a. Munculnya filsafat pendidikan dipelopori oleh Plato
b. Lahir dan berkembangnya aliran filsafat pendidikan, seperti: idealisme (pendidikan = pemekaran kemampuan berpikir), realisme (pendidikan = pemekaran kemampuan berbuat dan berpengalaman), eksperimentalisme (rekonstruksi pengalaman yang terus menerus sepanjang hidup), eksistensialisme (pendidikan = perwujudan kebebasan diri sendiri).
2. Filsafat Antropologi/Antropologi Filosofis
Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakikat manusia sebagai keseluruhan, atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis tentang manusia pada dasarnya dalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri dan manusia dapat merefleksikan tentang dirinya sendiri hanya jika menjadi pribadi yang mengenal dirinya.
Jadi tujuan utama filsafat antropologi adalah mencerminkan dirinya menjadi seorang pribadi. Objek kajian filsafat antropologi antara lain: masalah hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.
Karakteristik manusia seutuhnya bahwa satu yang terkandung di dalamnya banyak aspek (one in many). Manusia seutuhnya adalah animal symbolicum Karakteristik lain:
a. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale)
b. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal rationale)
c. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menalar dan sadari sebagai pribadi yang menalar
d. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang kreatif.
e. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol maka dapat mengadakan perbedaan moral
f. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol dapat menyadari sendiri sebagai pribadi
Implikasi filsafat antropologi dalam praktek pendidikan antara lain sebagai berikut:
a. Konsep manusia seutuhnya sebagaidasar tujuan pendidikan
b. Pendidikan = humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan, atau proses menuju tercapainya manusia seutuhnya
c. Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri secara kooperatif
Implikasi filsafat antropologi dalam pengembangan teori pendidikan antara lain sebagai berikut:
a. Timbul kebutuhan studi filsafat antropologi anak yang tertuju membahas hakikat anak (anak membawa dosa dari Adam dan hawa di surge; anak dilahirkan sebagai tabula rasa atau tanpa pembawaan; anak dilahirkan baik; anak dilahirkan tidak berdaya tapi penuh potensi)
b. Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogik atau ilmu mendidik yang memadukan aspek faktual dengan aspek normative, yang dipelopori
c. oleh Herbart (perpaduan antara aspek filosofis yang menentukan tujuan-tujuan pendidikan dengan aspek psikologis yang menentukan cara-cara atau metode-metode pendidikan).
0 Komentar "PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA SERTA IMPLIKASINYA"