Studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang BAB V



BAB V
PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN


Dari paparan data dan temuan data dalam penelitian yang dilakukan di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang, dapat diuraikan hasil analisis data penelitian. Data yang akan diuraikan meliputi data Studi Pendidikan Kepribadian Pada Penganut TN di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang.
Bentuk-bentuk Strategi Studi Pendidikan Kepribadian Pada Penganut TN di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang berdasarkan temuan penelitian ditunjukkan dalam beberapa implikasi yaitu :
1.      Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).
2.      Strategi Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).
 Bentuk-bentuk pendidikan kepribadian dan Strategi pendidikan kepribadian dalam membentuk kepribadian dan Akhlaq yang mulia diperoleh peneliti melalui data temuan hasil penelitian lebih jelas dan lengkap dibahas dan dijabarkan dalam pembahasan hasil penelitian berikut.
A.  Pelaksanaan Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thaqiqah Naqsybandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
Menurut Suyanto (2010: 38). Pendidikan adalah merupakan suatu proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara historis,  yang memungkinkan ketika demensi kemanusian paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategi bagi upaya penegembangan segenap potensi individu, sehinga citai-cita membangun manusia seutuhnya bisa tercapai.
Pendidikan adalah salah satu keharusan yang di lalui  oleh seseorang untuk mendapatkan suatu keilmuan dan dampak yang baik dalam menjalani keinginanan yang baik dalam hidupnya tampa pendidikan hidup seseorang tidak mengetahui arah jalan hidup yang ia inginkan kenapa demikian karen pedidikan ini merupakan suatu proses keilmuan dan penegtahuan bagi seseorang dalam dirinya yang mana dari pendidikan yang dimiliki menimbulkan suatu kepribadian yang baik dalam hidpnya.
Sebagai mana halnya pendidikan yang di peroleh oleh penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  yang diberikan oleh Guru Mursyid TNilmu pendidikan yang diberikan bisa membuat panganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  tahu bagaimana cara menjalani hidup yang lebaik baik, cara bersosial yang baik dan juga mempunya keingan untuk meningkan keimannya pada Allah dari pendidikan yang ia dapatkan penganut juga bisa merima apa yang sudah Allah takdirkan dalam hidupnya baik dalam segi vertikal dan horizontal dalam kesehari-hariannya yang ia jalani di dunia ini.
Bentuk pemahaman yang di peroleh oleh penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  melalui pendidikan yang di berikan oleh Guru Mursyia Thariqah Naqsyabandiyah (TN). denga terlihatnya dampak dan kopetensi yang di miliki oleh pengikut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini sangat berpengaruh baik terhadap pemahaman pemikiran penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  yang baik. Penganut Tahariqah semakin lebih tahu bagaimana sebenarnya dalam menjalani hidup yang baik di muka bumi ini baik hidub bersosial dan hidup dalam beragama yang baik.
Mengapa demikian karena memang hasil pengalian data melalui wawancara dengan berbagai penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  memang pendidikan yang di peroleh oleh Panganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  sangan berpengaruh baik dalam menjalani hidupnya hal ini terlihat dari caranya bertuturkata dan berinteraksi dalam kehidupannya yang sangat baik dan terarah.
 Berbicara tentang pendidikan maka perlunya kami jelaskan juga tentang kepribadian yang baik dalam diri sesorang di dunia ini kepribadian adalah salah satu momentum dalam diri manusia secara enternal yang ada dalam diri manusia sebagaimana yang dikatakan oleh  Alwisol (2014:2-6). Kepribadaian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self, atau memahami manusia seutuhnya. Hal terpenting yang harus di ketahui berkaitan dengan pemahaman kepribadian adalah bahwa pemahaman itu sangat di pengaruhi oleh paradikma yang di pakai sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu sendiri. Para ahli kepribadian menyakini bahwa kepribadian yang berbeda-beda, yang mempengaruhi secara stimatis seluruh pole pemikirannya tentang kepribadian manusia. Paradigma sebagaian ahli mengemukakan secara tegas melalui model analisisnya
Dikarnakan kepribadian adalah bagian dari jiwa sesorang yang membagun keberadaan manusia untuk mengetahui aku, diri, self maka dari itu kepribadian yang dimiliki oleh penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  sangat baik dalam berinteraksi dengan sesama dan dengan Allah sebagai pencipta dari mahluk yang ada di dunia ini. Selain hal itu kepribadian yang di miliki oleh pengikut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  sangat mulia dan terpuji karena dengan hasil wawancara yang di peroleh oleh peneliti penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  selain memperoleh hal di atas penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  juga mengiginkan mati dalam keadaan khusnul khotimah dan bukan hanya keinginan saja yang di perlihatkan oleh penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  tetapi di perlihatkan dengan perbuatannya yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan jarang orang memiliki dua kepribadian ini dan dengan demikian memang kepribaadian orang menganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). sangat kuat dan tekun dalam menjalani tujuan yang diinginkan.
Selain hal di atas Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  memiliki pengaruh yang kuat di dunia ini seperti yang di jelaskan oleh menurut Mulyati (2006:91-92) TN adalah sebuah Thariqah yang mempunya dampak dan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat muslim di berbagai wilayah yang berbeda-beda. Thariqah ini pertama kali berdiri di Asia Tengah kemudia meluas Keturki, Suriayah, Afganistan, dan India. Di Asia Tenggah bukan hanya di kota-kota penting, melaikan di kapung-kampung kecil pun Thariqah ini mempunya zawiyah (padepokan sufi) dan rumah peristirahatan Naqsabandi sebagai tempat berlangsungnya aktifitas keagamaan yang bersemarak.
Selain Thariqah Naqsybandiyah (TN) memiliki pengaruh terhadapat perkembangan masyarakat muslim Thariqah Naqsybandiyah (TN)  juga memiliki Ciri yang menonjol dari TN adalah pertma, di ikutinya syariat secara kuat, keseriusan dalam beribadah yang menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, dan lebih suka berzikir dalam hati kedua, upaya yang serius dalam memengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta mendekatkan diri pada agama. Berbeda dengan Thariqah lainnya, Thariqah Naqsybandiyah (TN)  kebijaksanaan disolasi diri dalam menghadapi pemerintihan yang sedang berkuasa pada saat itu. Sebaliknya ia melancarkan konfrontasi dengan berbagai kekuatan politik agar dapat merubah pandangan mereka selain itu Thariqah ini pun membebankan tangung jawab yang ssma pada para penguasa dan menganggap bahwa upaya meperbaiki penguasa adalah sebagai para syara’ untuk memperbaiki masyarakat.
Dikaranakan Thariqah Naqsybandiyah (TN)  memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkemebnagan kepribadian manusia muslim didunia ini maka sama dengan yang terjadi di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang bahwa Thariqah Naqsybandiyah (TN)  memiliki pengaruh yang kuat terhadap peningkatan kepribadian Masyarakat muslin di daerah Ganjaran hal ini terbukti dengan data yang sudah di uaraikandi atasa bahwa pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  mempunya kepribadian yang baik dalam diri ini baik kepribadian yang bersifat vertikal dan horizontal dalam diri manusia kalau secara vertikal kepribaadian pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Gnajaran gondanglegi Malang terlihat dari cara iya antusiasnya dalam meningkatkan ketauhitan dan keimanannya kepada Allah SWT bahkan mempunyai keingnan yang kuat untuk lebih meningkatkan keimanannya ke jenjang lebih tinggi. Kalau dilihat dari sisi horizontalnya pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi malang terlihat dari  cara berinteraksi yang baik dan mengunakan aklhaq yang baik dalam berinterakasi dan hal ini terlihat dari cara baigaimana ia bertuturkata dan berinteraksi dengan sesamanya di karnakan kepribadiaan penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  sangat baik dengan sesamanya secara otomatis kepribadiannya dengan Allah SWT sangat baik juga dengan terlihatnya keaktifannya dalam melakukan beribadah kepada Allah SWT.
Selain hal di atas Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  memiliki dua ciri yang menonjol dalam meningkatkan kepribadian manusia yang pertama pendalaman syraiat secara kuat dan memperdalam keimanan menolak bentuk musik lebih menekankan pada zikir dalam mendekatkan diri pada Allah SWT. Hal ini sangat berkaitan dengan keadaan yang terjadi pada Penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  yang di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang, memang tujuan mereka mengikuti Thariqah Naqsybandiyah (TN)  untuk memperkuat syraiat isalam dan memperdalam keimananya dan penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  tidak tergiur pada keadaan duniawi mereka lebih mementingkan untuk berzikir kepada Allah supaya mendapatkan kenyamanan dan ketenanggan dalam menjalani hidup di dunia ini. Yang kedua ciri yang menonjol dari Thariqah Naqsybandiyah (TN)  adalah upaya yang srius dalam merubah diri dengan lebih baik. Dan hal ini juga sangat berkaitan dengan keadaan yang ada pada penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN) bahwa mereka mengikuti Thariqah Naqsybandiyah (TN)  ini dengan serius tampa keraguan dalam dirinya hal ini terlihat dari kerealaan yang mereka lakukan terhadapat pesan-pesan yang Guru Mursyid perintahkan tampa keraguan mereka mau melaksanakan apa yang sudah di perintahkan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  kenapa demikian karena mereka mau serius merubah kepribadia yang ada dalam dirinya menjadi kepribadian yang baik di mata manusia dan di sisi Allah SWT.
B.  Strategi Pendidikan Kepribadian yang dilaksanakan Terhadap Penganut Thaqiqah Naqsybandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
Menurut (Syaefudin 2011:111 ) Strategi Pendidikan dapat didefinisikan sebagai perubahan sosial atau pengajaran kembali ( re-education ), pendidikan dipakai untuk mencapai perubahan sosial. Dengan demikian jika pendidikan menggunakan  strategi pendidikan itu sama saja mengadakan suatu perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta, dengan begitu orang yang menggunakan fakta atau informasi itu dapat menentukan dan mengambil tindakan yang akan di lakukanya. Setiap manusia memiliki dasar pemikiran yang berbeda-beda untuk dapat  membedakan fakta serta memilih untuk mengatur sikap atau tingkah lakunya apabila fakta itu ditujukan kepadanya.
Dikarnakan strategi pendidikan merupakan perubahan sosial dalam diri manusia maka sangat berkaitan dengan cara atau strategi yang di lakukan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dalam merubah kepribadian penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  menjadi lebih baik dan hal ini berhasil dilakukan oleh seorang Guru Mursyia Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dengan mengunakan cara memberi arahan yang baik dalam membentuk kepribadian pangikutnya menjadi lebih baik contoh cara pemberian pendidikan untuk merubah kepribadian penganutnya yang dilakukan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  ialah menanamkan ketauhidan dan keimanan kedalam diri manusia supaya memiliki kepribadian yang baik dalam bersosial dengan sesama bahkan baik ketika Hablum Minallahnya. Dan hal ini sangat di inginkan oleh pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  sesuai dengan pengakuannya bahwa apa yang diberikn oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  sangat baik dan sangat dibutuhkan kenapa demikian karena hal ini bisa merubah kepribadian atau akhlaq yang ia meliki menjadi lebih baik dan menpunya pegangan dalam menjalani hidupnya yaitu tali Allah yang berupa agama yang baik dalam dirinya.
Selain perubahan kepribadian di atas mesti ada dampak dan yang di peroleh oleh Panganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dandampak tersebut bisa tercapai dengan yang sesuai yang dikanatan oleh Menurut Freud (1923) yang dikutip oleh Arif (2011:17-20). Bahwa kepribadia memiliki tiga asas kepribadian di antaranya Id, Ego, dan Superego penjelasannya seperti di bawah ini :
Satu Id adalah komponen kepribadian yang paling primitif . pada mulanya yang ada hanya Id. Struktur kepribadian lain berasal dari Id yang terdiferensiasi setelah mengalami interaksi dengan realiatas. Id sendiri terletak ketidak sadaran, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan realitas. Oleh karena itu, Id bekerja dengan pleasure principle. Telah di sebutkan di atas, bhawa ide adalah bagian dari kepribadian yang mengubah isting-isting biologis menjadi phantasy, yaitu reprentasi mental dari insting. Dari hasil kerja Id lah, munjul hasrah dan doronggan (drive) dasar yang kemudia mengerakkan tingkah laku. Dua doronggan dasar yang utama adalah doronggan sek sual dan doronggan agresi. Dua Ego adalah setruktur kepribadian yang bersentuhan langsung dengan kepribadian. Fungsi ego yang utama adalah mengatur dialog/interaksi/transaksi antara dunia internal individu dengan realitas extrenal. Dia menjembatani sedemikian rupa agar interaksi antara rialitas internal dan external berlangsung dengan mulus. Ketiga Superego adalah struktur kepribadian (bagian dari dunia internal kita) yang mewakili nilai-nilai external. Funsi superego adalah untuk mendorong individu untuk memenuhi nilai-nilai yang berlaku di realitas external tersebut, sehingga menghindari kimplik antara individu dengan realitas external. Bial tidak ada perwakilan nilai-nilai external dalam diri kita, maka ketaatan kita pada nilai tersebut sangat tergantung pada kehadiran pengawas externak yang mengamati amati tingkah laku kita dqan siap menghukum bila mana kita melanggar.
Sesuai dengan yang di jelaskan di atas dampak atau yang di peroleh oleh manusia ialah melalui ID, Ego, dan Superego, maka sesuai dengan yang terjadi pada penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)   bahwa dalam mengikuti Thariqah Naqsybandiyah (TN)  mereka memperoleh dampak yang banyak dalam diriny di antaranya adalah ketenangan jiwa, semakin semangat dalam beribada pada Allah, suka dalam melakukan hal kebaikan, ikhlaq dalam beribadah, bahkan menpunyai keingin untuk meningkat keimanannya kepad jenjang yang lebih tinggi. Dampak dan ynag di peroleh dari perubahan itu semua tidak lain adalah dari keingian, kemauan dan di sertai oleh dorongan yang kuat oleh Guru Thariqah Naqsybandiyah (TN)  karena hal ini bisa terjadi tehadap penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganajaran Gondanglegi Malang maka hal itu semua bisa tercapai dan sesuai dengan keinginan dari Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dan kemauan pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dalam merubah kepribadinnya menjadi lebih baik.
Di karnakan tujuan dan keinginan dari Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dan penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang tecapai maka sangat sinkron dengan sesuai keinginan yang di tuju dalam peneliti bahwa ada perubahan dan pengaruh perubahan kepribadian yang baik terhadap penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  terhadap apa yang diajarkan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Gnajaran Gondanglegi Malang.
Dikarnakan Thariqah Naqsybandiyah (TN)  mempunyai dampak yang kuat maka yang dilakukan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan beliau mengunkan cara yang di jelaskan oleh Menuru Sukron (2014:55-57). Metode yang digunakan dalam Thariqah Naqsybandiyah (TN)  untuk membentuk kepribadian penganur Thariqah Naqsybandiyah (TN)  ada sebelas metode yang digunakan dan tiga di antaranya memang hal yang di gunakan oleh Syaikh Bah’ al-din Naqsyabandiyah di antaranya:
Pertama Hush dan dam, artinya seorang sufi haruslah sadar setiap menarik nafas, menghembuskan nafas dan ketika berhenti sebentar diantara keduanya. Kedua Nazar ber qadam, artinya seorang murid haruslah menjaga setiap langkahnya sewaktu berjalan dan memandang kedepan sewaktu duduk supaya tidak terpemngaruh pada hal yang tidak relevan. Ketiga Safar dar watan, artinya melakukan perjalanan batin yakni meningalkan segala yang menimbulkan ketidak sempurnaan dalam menuju ke hakekatnya. Keempat Khalwat dar anjuman, artinya menyibukkan diri dengan memperbanyak berzikir walaupun di tempat keramayan. Kelima Yak kand, artinya terus menerus mengulan nama Allah baik dalam hati atau lisan agar dalam hati selalu bersemayam nama allah secara permanen. Keenam Baz gasyt, artinya kembali mengulang kalimat Illahi anta maqsudi wa ridhaka mathlubi (ya Allah tuhanku engkaulah tempatku memohon kerifhaanmu-lah kuharapkan). Ketujuh Nigah dasyt, artinya waspada dalam pengartian menjaga pikiran dan perasaan terus-menerus sewaktu melakukan dzikir. Kedelapan Yad dasyt, artinya mengingat kembali dengan pengertian menangkap secara langsung Dzat Allah melalui penglihatan yang diberikan. Kesembilan Wuquf zaman, artinya mengamati secara teratur bagaimana seseorang menghabiskan waktunya. Jika seseorang secara terus menerus sadar dan tengelam dalam Dzikir dan melakukan maksiat, hendaklah ia minta maaf pada Allah. Kesepuluh Wiquf adadi, artinya memeriksa hitungan zikir yaitu dengan hati-hati berapa kali orang mengulangi kalimah zikir tampa pikirannya mengembar kemana-mana. Kesebelas Wuquf qolbi, artinya menjaga hati tetap terkontrol dengan cara membayangkan dalam hati bahwa seseorang berada di hadirat Allah sehingga hati tidak sadar yang lain kecuali Allah.
Sesuai dengan penjelasan di atas Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganjaran mengunakan metode diatas untuk merubah kepribadian penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  dal ini bisa di katakan demikian karena pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  menjelaskan bahwa metode yang di berikan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  untuk merubah kepribadiannya dengan menyuruh untuk selalu mengontor dirinya kata lain Wuquf Qalbih, pengunaan waktu sebaik-baik yang untuk berzikir kata lain Wuquf Zemani dan untuk selalu ingat pada Allah kata lain Wuquf Adadi. Dan hal ini berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan dari keduanya, sesuai dengan pengakuan Guru Mursyid TN bahwa perubah pendidikan kepribadian yang baik yang ia lakukan terhadap penganut TN sangat berhasil karena memang bisa terlihat dari realita yang terjadi terhadap penganut TN baik di lihat secar internal dan external pada diri pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN).
Selain hal di atas Thariqah Naqsybandiyah (TN)  mempunyai pengaruh yang kuat di muka bumi ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Menurut Anwar (2014:221-221) dalam perkembangan Thariqah-Thariqah itu bukan hanya memusatkan perhatian kepada tasawuf ajaran-ajaran Gurunya tetapi juga mengikuti kegiatan politik. Umpamanya Thariqah jananiyah  yang terkenal dengan pergerakan politik yang menentang penjajahan prancis di afrika utara. Sanusiah menentang penjajahan itali di libia. Ahmadia ,menentang orag-orang salib yang datang  ke mesir. Jadi, sungguh mereka memusatkan perhatian kepada akhirat, kalau udah ada pola dunianya, mereka ikut bergerak menyelamatkan ummat islam dari bahaya yang mengancamnya.
Thariqah mempengaruhi manusia islam mulai dari abad ke 13. Kedudukan Thariqah saat ini sama dengan parpol (partai politik). Bahkan, tentara juga menjadi anggota Thariqah. Penyokong Thariqah betakshi, umpamanya, adalah tentara Turki oleh karena itu, ketika Thariqah ini di bubahkan oleh Sultan Mahmud II, tentara turki yang di sebut jenissari menentangnya jadi Thariqah tikad hanya bergerak dalam soal agama, tetapi bergerak juga dalam persoalan dunia yang mereka pikirkan.
Thariqah-Thariqah keagamaan meluaskan pengaruh dalam organisasinya keseluruh plosok Negri, menguasai masyarakat melalui jenjang yang terancang dengan baik, dan memberikan otonomi kedaerahan seluas-luasnya setiap desa atau kelompok desa ada wali lokalnya yang didukung dan di muliakan sepanjang hidupnya bahkan di puja dan di agung-agungkan setelah kematiannya.
Selain hal di atas terlihat dari Mulayti (2006:91) memberi penjelasan tentang pengaruh Thariqah Naqsyabandiyah (TN). di indonisia sebagai berikut :
Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  mempuyai dampak dan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat muslim berbagai wilayah yang berbeda-beda. Thariqah ini pertama kali berdiri di Asia Tengah kemudian meluas ke turki, suriyah, afganistan, dan india. Di asia tengah bukan hanya di kota-kota penting, melainkan di kampung-kampung kecil pun Thariqah  ini mempunya zafiyah (padepokan sufi) dan rumah peristirahatan Naqsyabandi sebagai tempat berlangsungnya aktifitas keagamaan yang semarak.
Dari berbagai penjelasan di atas maka semakin jelas bahwa memang Thariqah Naqsyabandiyah (TN).   memiliki pengaruh yang baik terhap orang di buka bumi ini demikian juga yang terjadi di Desa Gnajaran Gondanglegi Malang memang Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  yang ada di sangat mempengaru terhadap kehidupan manusia baik secara vertikal dan horizontal dan hal ini bisa terlihat dari perubahan keribadian penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  menjadi lebih baik ketika mengikuti Thariqah Naqsyabandiyah (TN). dan hal ini sangat siknifikan karena hal ini didapatkan bukan hanya anggapan sementara tapi ini sudah hak paten memang perubahan kepribadian penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  karena mengikuti acara Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  ini terlihat dari hasil wawancara yang sudah di uraikan di atas oleh peneliti.
Peneliti dapat mengimplikasikan temuan-temuan tentang bentuk pendidikan kepribadian dan strategi pendidikan kepribadian pada penganuut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Implikasi Hasil Penelitian
No
Fokus Penelitian
Temuan Penelitian
Implikasi
1
Pelaksanaan Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
a.       Hasil bagi Penganut TNdapat memperdalam ketauhitan dan keimanan dalam dirinya pada Allah
b.      Mendapatkan ketenagan jiwa dalam menghadapi masalah
c.       Mendapatkan kepribadian yang baik dalam berinteraksi dengan sesama dan dengan Allah.
d.      Memdapatkan pendidikan yang baik
Thariqah Naqsybandiyah (TN)  memang mempunya pengaruh yang kuat terhadap perubahan kepribadian pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  yang ada di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang. Dan juga penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  mendapatkan pendidikan yang baik dalam mengikuti Thariqah Naqsybandiyah (TN)  ini.
2
Strategi Pendidikan Kepribadian yang dilaksanakan Terhadap Penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN)  di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
a.    Dari strategi yang di berikan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  penganut bisa memiliki keimanan yang kuat terdapat Allah SWT.
b.    Arahan yang diberikan Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN) penganut bisa memperoleh ketengan jiwa, kenyaman jiwa dana keilhkasan dalam melaksanakn ibadah pada allah dan juga memiliki kepribadian atau akhlaq yang baikdalam besosial.
c.    Petunjuk untuk mengontrol hati penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN). Pengikut bisa memperoleh dampak yag baik dalam mengikuti Thariqah Naqsybandiyah (TN) contohnya meningktkan keimanan dirinya pada Allah dan mempunya keinginan yang kuat untuk melanjutkan keimanan pada tingkat selanjtnya.
Dari bebrabagai strategi atau cara yang di berikan Guru Mursyid Thariqah Naqsybandiyah (TN)  berdampak baik terhadap kepribadian pengikut Thariqah Naqsybandiyah (TN). Baik secara perubah dari segi internal dan external dalam diri penganut Thariqah Naqsybandiyah (TN).







0 Komentar "Studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang BAB V"

Back To Top