Studi Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
Oleh: Kholilurrohim
Pendidikan
adalah aktivitas pemikiran yang teratur yang menjadikan sebagai jalan mengatur
menyelaraskan dan memadukan prose pendidikan. Pendidikan dapat menjelaskan
nilai-nilai maklumat-maklumat yang diupayakan untuk pengamalan kemanusian
merupakan faktor integral. Kepribadian
adalah hasil dealektika antara dunia dan realitas internal manusia (yang
berakat pada hasrat-hasrat biologis) dengan realitas external kepribadian akan
tegak bila mana manusia berhasil menjaga agar dialog antara dunia ingternal dan
dunia external berjalan dengan mulus, sehingga manusia dapat memenuhi
kemauannya dengan memuaskan tampa bertentangan dengan realitas. Tarekat berasal dari kata bahasa arab
ialah Thariqah yang berarti jalan, keadaan, aliran, atau garis pada
sesuatu. Thariqah adalah jalan yang di tempuh para sufi dan dan dapat di
gambarkan sebagai jalan yang berpangkal syariat, sebab jalan utama di sebut syara’
sedangkan anak jalan di sebut thariq. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan dan menganlisis: 1) Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thaiqah
Naqsyabdniayah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang. 2)
Bagaimana Strategi Pendidikan Kepribadian yang
dilaksanakan Terhadap Penganut Thaiqah Naqsyabdniayah (TN) di Desa
Ganjaran Gondanglegi Malang.
Kata-kata
kunci : pendidikan, kepribadian, Thariqah Naqsyabndiyah
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses pembangunan
kepribadian seseorang agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pendidikan juga mendorong manusia agar bisa memilih unsur-unsur yang baik dalam
menjalani kehidupannya. Tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai
tujuan yang diinginkan. Dalam membentuk kepribadian seseorang perlu memiliki
pendidikan yang baik, sehingga dapat mencerminkan kepribadiannya terhadap yang
diajarinya. Selain itu pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui pengajaran dan pelatihan yang sesuai dengan prosedur pendidikan.
Desa Ganjaran
adalah Desa yang terletak di Malang Slatan. Ketika peneliti melakukan observasi
pertama memang di Desa Ganjaran terdapat
Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang di anut oleh masyarakat Ganjaran, dan di
situlah peneliti masuk ketengah-tengah masyarakat Ganjaran untuk mengetahui
apa, kenapa, dimana, kapan, siapa dan bagaimna pelaksanaan Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). yang ada di
Desa Ganjaran. Setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut maka peneliti
memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun tujuan dari penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). mengikuti Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). ialah untuk menguatkan akidah dan memperdalam ketauhidannya pada Allah,
untuk menenangkan diri. Efeknya dari jiwa yang tenang maka akan memiliki
kepribadian yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat
sekitar. Selain hal ini masyarakat Desa Ganjaran juga mengiginkan mati dalam keadaan khusnul khotimah sesuai
dengan tujuan Guru Musryid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang di sampaikan
ketika melaksanakan kegitan Thariqah Naqsyabandiyah (TN). di masjid Asyafi’iyah
Ganjaran. Guru Mursyida TN yang ada di Desa Ganjaran adalah K H Mujthaba Bukhori putra dari K H Bukhori. beliau
ini sebagai sesepuh Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). di Desa Ganjaran.
beliau melakukan rutinitas kegiatan Thariqah Naqsyabandiyah (TN). dengan masyarakat
Ganjar bukan hanya di lakukan di mesjid saja melaikan di mushalla-mushalla dan
rumah masyarakat yang ada di Desa Ganjaran. Tujuan di adakan kegiatan rutinitas
ini supaya masyarakat Ganjaran mempunya pegangan yang kuat untuk menjalankan
tali Allah dan juga supaya mendapatkan keberkahan dalam mejalani hidupnya di
duania ini. Selain hal itu penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). akan merasakan
kenyaman dalam bersosial dengan masayarakat dan lingkungan keluarag karena
mereka sudah tahu mana yang baik dan buruk yang ia kerjakan di buka bumi ini.
Sebagaimana
hasil observasi awal pendahuluanpada tanggal 16 Juni 2016 peneliti mengamati
lingkungan penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang bertepatan di Desa Ganjaran Gondanglegi
Malang secara cermat dan melakukan wawancara dengan Guru Musrsyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). dan Penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). di peroleh
sebuah gambaran bahwa studi pendidikan
kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang. Dilakukan
secara rutinitas yang bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian yang baik pada
pangut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang ada di Desa Ganjaran. (Obs. 17062016)
Peneliti
tertarik untuk maelakukan penelitian di desa Ganjaran Gondanglegi Malang ini
didasarkan pada fenomina-fenomena hasil temuan sementara di lapangan di jadikan
sebagai pertimbangan, fenomina itu di antara lain : (1). bahwa penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). memiliki
perilaku yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). baik
hubungannya secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal misalnya
istiqomah dalam ibadah, sabar dalam menghadapi musibah. Secara horizontal para
penganut TN memiliki kepribadian yang lebih baik seperti selalu membantu
sesama, bahkan dalam hal sedaqoh, menolong sesama di saat terkena musibah. (2).
Lokasi desa Ganjaran Gondanglegi Kab.
Malang merpakan desa yang sangat dekat dengan peneliti di bandingkan desa
lainnya. Sehingga dimungkinkan terjadinya kerjasama antara Guru Mursyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). dan penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). dalam membentuk
kepribadian yang baik melalui pendidikan yang diberikan oleh Guru Mursyid TN
pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). (3). Kesediaanya Guru
Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). dan penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).
untuk dimintai informasi seputar
pelaksanaan Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang dilakukan di Desa Gnjaran Gondanglegi
Malang (Obs. 16062016).
Berdasarkan hal
di atas tersebut. Maka kepentingan dari penelitian ini adalah untuk
mengambarkan/mendiskripsikan studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah
Naqsyabandiyah di Desa Ganjaran Gondanglegi malang.
KAJIAN
PUSTAKA
A. Tinjauan
Tentang Pendidikan
1.
Pengertian Pendidikan
Suyanto (2010:
38). Pendidikan adalah merupakan suatu proses sistematis untuk meningkatkan martabat
manusia secara historis, yang
memungkinkan ketiga demensi kemanusian palin elementer di atas dapat berkembang
secara optimal. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategi
bagi upaya penegembangan segenap potensi individu, sehinga citai-cita membangun
manusia seutuhnya bisa tercapai.
UU SISDIKNAS No.20
tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. Sedangkan menurut Ki Hadjar
Dewantara, pengertian pendidikan yaitu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak
yang bermaksud menuntun segala kekuatan kodrati pada anak-anak itu supaya
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mampu menggapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. (http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/)
2. Macam-macam Pendidikan
Pendidikan dapat di bedakan menjadi
dua bagian. Pendidikan formal dan pendidikan non formal sebagai mana yang di
uraikan di bawah ini: (http://www.contohmakalah28.com)
a)
Pendidikan
Formal
Pendidikan jalur formal
adalah kegiatan sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar
sampai keperguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk didalamnya
adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan professional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus
menerus. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan di selenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (Undang-undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat ( 11 )
dan Ayat ( 13 ).Yang mana pendidikan formal meliputi SD, MTS, SMA Perguruan
tinggi dan universitas yang sudah terstrukter lembaga pendidikannya.
b) Pendidikan Non Formal
Pendidikan jalur non formal adalah pendidikan luar
sekolah (pendidikan nonformal) ingin melayani, dicintai, dan dicari masyarakat,
maka mereka harus berani meniru yang baik dari apa yang tumbuh dimasyarakat dan
kemudian diperkaya dengan sentuhan-sentuhan yang sistematis dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesusai dengan lingkungan masyarakatnya.
Pendidikan luar sekolah adalah, “suatu kegiatan yang dilakukan di luar sekolah,
yang diselenggarakan oleh suatu kemasyarakatan’’.
Menurut Undang Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
yang di maksud dengan pengertian non formal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Lembaga pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat pembelajaran masyarakat dan majlis ta’lim.
c) Pendidikan Informal
Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan
standar nasional pendidikan (https://sitiativa.wordpress.com).
Adapun berbagai macam pendidikan diatas hanya sebagai
penegas saja dalam penelitian ini. Bahwasannya yang ada pada pendidikan dalam
penelitian ini adalah pendidikan non formal yang mana bentuk pengjarannya dalam
bentuk kelompok masyarakay untuk membentuk kepribadian yang lebih baik dalam
menjalani hidupnya.
3.
Strategi Pendidikan
Syaefudin
(2011:111 ) Strategi Pendidikan dapat didefinisikan sebagai perubahan sosial
atau pengajaran kembali ( re-education ), pendidikan dipakai untuk mencapai
perubahan sosial. Dengan demikian jika pendidikan menggunakan strategi pendidikan itu sama saja mengadakan
suatu perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta, dengan begitu orang yang
menggunakan fakta atau informasi itu dapat menentukan dan mengambil tindakan
yang akan dilakukanya. Setiap manusia memiliki dasar pemikiran yang
berbeda-beda untuk dapat membedakan
fakta serta memilih untuk mengatur sikap atau tingkah lakunya apabila fakta itu
ditujukan kepadanya.
Penggunaan strategi pendidikan dalam suatu pendidikan sangat perlu
karena untuk mempermudah proses pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pendidikan tidak akan terarah
sehingga tujuan pendidikan yang telah
efektif dan efisien semuanya sia-sia.
a.
Strategi
pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi sebagai
berikut:
1.
Apabila
perubahan sosial yang diinginkan, tidak terjadi dalam waktu yang singkat.
2.
Apabila sasaran
perubahan ( klien ) belum memiliki keterampilan atau pengetahuan tertentu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan program perubahan.
3.
Apabila menurut
perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien terhadap perubahan yang
diharapkan.
b.
Strategi
pendidikan untuk melaksanakan program perubahan akan efektif jika:
1.
Digunakan untuk
menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk digunakan sebagai dasar
tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan perubahan sosial yang dicapai.
2.
Disertai dengan
keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan adanya :sumbangan dana, donator,
serta berbagai penunjang yang lain.
B. Tijauan
Tentang Kepribadian
1.
Pengertian Kepribadian
Menurut
Alwisol (2014:2-6). Kepribadaian adalah bagian dari jiwa yang membangun
keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam
fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self, atau
memahami manusia seutuhnya. Hal terpenting yang harus di ketahui berkaitan
dengan pemahaman kepribadian adalah bahwa pemahaman itu sangat di pengaruhi
oleh paradikma yang di pakai sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu
sendiri. Para ahli kepribadian menyakini bahwa kepribadian yang berbeda-beda,
yang mempengaruhi secara sitimatis seluruh pole pemikirannya tentang
kepribadian manusia. Paradigma sebagaian ahli mengemukakan secara tegas, pada
sebgaian yang lain para digmanya tersamar dan di kenali melalui model
analisisnya.
وَ يُبَيِّنُ
اِبْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ مَدَارِجُ
السَّالِكِيْنَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدِ اخْتَصَّ الشَّخْصِيَّةَ
اَلْاِنْسَانِيَّهَ بِمُمَيِّزَاتٍ عَدِيْدَةٍ, حِيْنَ جَعَلَهَا أَكْرَمُ
الْخَلْقِ فَخَلَقَ لَهَا كُلُّ شَيْئٍ لِتَنْتَفِعَ بِهِ وَسَخَّرَ لَهَا مَا فِي
السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ لِخِدْمَتِهَا حَتَّى الْمَلَائِكَةُ جَعَلَهَا
حَافِظَةُ لَهَا فِي مَنَامِهَا وَ يَقْظَتُهَا كَمَا أَرْسَلَ اِلَيْهَا
الْأَنْبِيَاءُ وَالرُّسُلُ عَلَيْهِمْ السَّلَامُ لِتَتَعَرِّفَ عَلَيْهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَتُؤْمِنُوْ بِهِ وَتَعْبُدَهُ عَلَى حَقِيْقَةٍ وَمَعْرِفَةٍ وَعِلْمٍ.
فَاللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِتَّخَذَ مِنْهَا: الْخَلِيْلُ وَالْكَلِيْمُ
وَالْأَوْلِيَاءُ وَالْحِوَاصُ وَالْأَحْبَارُ وَهِيَ لَهَا شَأْنٌ لَيْسَ
لِغَيْرِهَا مِنْ سَائِرِ الْمَخْلُوْقَاتِ، فَقَدْ خَلَقَهَا اللهُ تَعَالَى
بِيَدِهِ وَنُفِخَ فِيْهَا رُوْحَهُ وَأسْجُدْ لَهَا الْمَلَائِكَةَ وَعَلَّمَهَا
أَسْمَاءَ شَيْءٍ وَ أَظْهَرَ فَضْلَهَا عَلَى الْمَلاَ ئِكَةِ.
Ibnu Qayim Rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya “ Madarijus
Salikin “ bahwa Allah SWT memberikan beberapa keistimewaan pada pribadi
manusia, yaitu ketika Allah SWT menjadikannya sebagai makhuk yang paling mulia
maka diciptakan baginya segala-galanya agar bisa dimanfaatkan semuanya,
menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi untuk di manfaatkannya sampai
malaikat menjaganya ketika tidur dan bangunnya.
Begitu juga
Allah SWT mengutus kepada mereka para Nabi dan Rasul agar tahu akan Tuhannya,
supaya mengimaninya dan menyembahnya dengan cara benar, yakin dan beradasarkan
ilmu. Allah SWT menjadikan sebagian dari mereka kekasihnya, juru bicaranya,
wali-walinya, orang-orang istimewanya dan para pendeta ( ahli ibadah ) yang hal
ini semua tidak diberikan kepada makhluk selain manusia.
Sungguh Allah SWT dengan kekuasannya telah menciptakan manusia dan
meniupkannya ruh lalu menyuruh para malaikat untuk sujud kepadanya kemudian
mengajarkan nama-nama sesuatu dan setelah itu melebihkan keutamannya diatas
malaikat. (Ibnu Tiamiyah,
1792. 210)
2. Perubahan Kepribadian
Menurut
Yusuf (2013:11). Kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun kenyataan
sering ditemukan adanya perubahan kepribadian perubahan itu terjadi di
pengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dan lingkngan.
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian di antaraya sebagai berikut.
a. Faktor fisik, seperti: ganguan otak,
kurang gizi (malnutrisi), mengkonsumsi obat-obat terlarang (NAPZA) atau
NARKOBA, minuman keras, dan ganguan organik (sakit atau kecelakaan).
b. Faktor lingkungan sosial budaya:
kerisis politik, ekonomi, dan keamanan yang menyebabkan terjadinya maslah
pribadi (setres, depresi) dan masalah sosial (penganguran, premanisme, dan
kriminalitas).
c. Faktor diri sendiri, seperti :
tekanan emosional (prustasi yang berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi
terhadap orang lain yang berkepribadian menyimpang.
Dari
uarayan di atas dapat disimpulkan teejadinya perubahan kepribadian manusia
itu bisa dari faktor fisik. Faktor
lingkungan dan faktor diri sendiri. Jadi jangan heran ketika ada perubahan
keprinadian manusia itu tidak akan jauh di pengaruhi oeleh tiga faktor tesebut.
3.
Strategi Kepribadian
Menurut
Freud (1923) yang dikutip oleh Arif (2011:17-20). Bahwa kepribadia memiliki
tiga asas kepribadian di antaranya Id, Ego, dan Superego.
a)
Id adalah
komponen kepribadian yang paling primitif . pada mulanya yang ada hanya Id.
Struktur kepribadian lain berasal dari Id yang terdiferensiasi setelah
mengalami interaksi dengan realiatas. Id sendiri terletak ketidak sadaran,
sehingga tidak bersentuhan langsung dengan realitas. Oleh karena itu, Id
bekerja dengan pleasure principle.
b)
Ego adalah
setruktur kepribadian yang bersentuhan langsung dengan kepribadian. Fungsi ego
yang utama adalah mengatur dialog/interaksi/transaksi antara dunia internal
individu dengan realitas extrenal. Dia menjembatani sedemikian rupa agar
interaksi antara rialitas internal dan external berlangsung dengan mulus.
c)
Superego adalah
struktur kepribadian (bagian dari dunia internal kita) yang mewakili
nilai-nilai external. Funsi superego adalah untuk mendorong individu untuk
memenuhi nilai-nilai yang berlaku di realitas external tersebut, sehingga
menghindari kimplik antara individu dengan realitas external. Bial tidak ada
perwakilan nilai-nilai external dalam diri kita, maka ketaatan kita pada nilai
tersebut sangat tergantung pada kehadiran pengawas externak yang mengamati
amati tingkah laku kita dqan siap menghukum bila mana kita melanggar
Perbandingan Kerangka teori yang meliputi tiga asas
kepribadian
Sigmund freud (1932) yang di kutip oleh (alwisol, 2014:17)
|
ID
|
EGO
|
SUPEREGO
|
|
Original
istem, asal muasal dari sistem yang lain. Berisis insting dan penyediaan
enerji psikis untuk dapat bereperasinya sistem yang lain. Hanya mengetahui
dunia dalam tidak berhubunggan dengan dunia luar, tidak memiliki pengetahuaan
mengenai realitas objektif.
|
Berkembang
dari Id untuk menangani dunia external. Memperoleh enerji dari Id. Memiliki
pengetahuan baik dari dunia dalam maupun dunia realitas objektif.
|
Berkembang
dari ego untuk berperan sebagai tangan-tangan moral kepribadian. Merupaka
wujud internalisasi nilai-nilai orang tua. Di kelompokkan menjadi dua; conscience
(yang menghukum tingkah laku yang salah) dan ego ideal (yang mneghadia
tingkah laku yang benar). Seperti Id, speregi tidak berhubungan dengan dunia
luar, tidak memiliki pengetahuan mengai realitas objektif
|
|
Mengikuti
perinsip kenikmatan (plaisure principle) dan bekerja dengan bentuk
proses primer. Tujuanya tunggal yakni mengenali kenikmatan dan rasa sakit
sehingga dapat memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
|
Mengikuti
prinsip realitas (realitas principle) dan bekerja dengan bentuk
skunder. Tujuannya untuk membedakan antara fantasi dan realitas sehingga
dapat memuaskan kebutuhan organisme. Harus dapat menggabungkan (coorbinate)
kebutuhan Id. Tujuan umum adalah mempertahankan hidup dan kehidupan jenisnya
(produksi).
|
Mengikuti
prinsip conscience dan ego ideal. Tujuannya membedakan yang slah dan benar dan
menuntut bahwa diri telah mematuhi ancaman moral. Dan memuaskan kebutuhan
kesempurnaa.
|
|
Mencari
kepuasan insting segera.
|
Menunda
kepuasan insting sehingga kepuasan itu dapat di capai tampa mengalami konflik
dengan superego dan dunia external.
|
Menghambat
kepuasan insting
|
|
Tidak
rasional
|
Rasional
|
Tidak
rasional
|
|
Beroperasi
di daerah unconscious
|
Beroperasi
di daerah consciouns, preconscious dan unconscious
|
Beroperasi
di daerah consciouns, preconscious dan unconscious
|
C. Tinjauan
Tentang Thariqah Naqsyabandiyah
1. Pengertian
Thariqah Naqsyabandiyah (TN).
Menurut
Mulyati (2006:91-92) TN adalah sebuah Thariqah yang mempunya
dampak dan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat muslim di berbagai
wilayah yang berbeda-beda. Thariqah ini pertama kali berdiri di asia
tengah kemudia meluas keturki, suriayah, afganistan, dan india. Di asia tengah
bukan hanya di kota-kota penting, melaikan di kapung-kampung kecil pun Thariqah
ini mempunya zawiyah (padepokan sufi) dan rumah peristirahatan naqsabandi
sebagai tempat berlangsungnya aktifitas keagamaan yang bersemarak.
Ciri yang menonjol Thariqah Naqsyabandiyah (TN). adalah pertma, di
ikutinya syariat secara kuat, keseriusan dalam beribadah yang menyebabkan
penolakan terhadap musik dan tari, dan lebih suka berzikir dalam hati kedua,
upaya yang serius dalam memengaruhi kehidupan dan pemikiran golonggan
penguasa serta mendekatkan diri pada agama. Berbeda dengan Thariqah
lainnya, Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
kebijaksanaan
disolasi diri dalam menghadapi pemerintihan yang sedang berkuasa pada saat itu.
Sebaliknya ia melancarkan konfrontasi dengan berbagai kekuatan politik agar
dapat merubah pandangan mereka selain itu Thariqah ini pun membebankan
tangung jawab yang ssma pada para penguasa dan menganggap bahwa upaya
meperbaiki penguasa adalah sebagai para syara’ untuk memperbaiki masyarakat.
2.
Strategi
Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
Pengamalan pembentukan pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
menurut (Syukron
2014:271-272). Ialah melalui zikir Khafi, artinya ialah zikir rahasia
atau zikir Samar (sirr) atau zikir hati (qalbi) perbedan
nama-nama tesebut karena berbeda dalam sudut padang, yang tidak berbeda dalam
esensinya.
zikir artinya ingat, ingat itu bisa secara lisan bisa secara batin
(hati). zikir lisan di harapkan bisa menuntun zikir hati. Apabila seseorang
bisa dzikir hati berarti sudah bisa melakukan sikap zikir, artinya setiap saat
dia selalu ingat padanya. Kemudia yang terakhir zikir perbuatan (af-‘al),
artinya zikirnya yang tadi tidak hanya secara bersifat pasif, tetapi bersifat
aktif, yakni diwujudkan dengan perbuatan sehari-hari, seperti menyantuni kaum dlu’afa
(lemah), membantu perbaikan jalan umum, memperbaiki tempat pendidikan, perbaiki
tempat ibadah, mempunya kepribadian dan akhlaq yang baik dan sebagainya.
Adapun pengamalan penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
dalam membentuk kepribadian
yang lebih baik menurut Syah Abdul Wahab Rokan Al-Kalidi Naqsyabandiyah
yang di kutib oleh Sri mulayati (2004-
109-110) melalui Kaifiah Zikir yang terdiri dari sepuluh asas.
a)
Menghimpun
segala pengenalan dalam hati.
b)
Menghadapkan
diri (perhatian) kepada Allah.
c)
Membaca Istiqhfar
sekurang-kurangnya toga kali.
d)
Membaca
al-fatihah dan surah al-ihlas.
e)
Menghadirkan
roh Syaikh TN.
f)
Menghadiahkan
pahala bacaan kepada Syaikh Thariqah Naqsyabandiyah (TN)..
g)
Melaksanakan
rabithah.
h)
Mematikan diri
sebelum mati.
i) Munajat dengan mengucapkan Illahi anta maqshudi wa ridhaka
mathlubi.
j) Berzikir dengan mengucapkan Allah, Allah, Allah, dalam hati dalam
keadaan mata terpejam, duduk seperti kebalikan dari duduk Thawarruk dalam
sholat, menguci gigi, melekatkan lidah kelangit-langit mulut.
Selanjutnya menurut Amin al-kurdi ada sebelas asal yang dapab
memebentuk kepribadian manusia yang lebih baik yang di kutib oleh Sri Mulyati
(2004-110-111) di antaranya sebagai berikut.
a.
Mempunyai
wudlu, selalu dalam keadaan suci dari hadas.
b.
Melaksanakan
sunnah dua raka’at.
c.
Menghadap
kiblat di tempat sunyi.
d.
Duduk denggan
posisi kebalikan dari duduk tawarruk, karena yang dilakukan oleh sahabat
Rosululloh seperti itu.
e.
Memohon ampun
kepada Allah dari segala kesalahan dan dosa.
f.
Membaca Surat
al-Fatihah satu kali dan al-Ikhlas tiga kali.
g.
Memejamkan
kedua mata, mengunci mulut dengan mempertemukan kedua bibir, lidah di naikkan
ke langit-langitan mulut.
h.
Rabithah kubur,
yakni membayangkan bahwa diri kita, telah mati, dimandikan, dikafani,
disholatkan, diusung ke kuburan, dan dikebumikan.
i.
Rabithah
mursyid, yakni murid menghadapka hatinya kepada hati Syaikh (Guru) dan
menghayal rupa guru dengan menganggap bahwa hati Guru itu puncaran dalam lautan
yang luas kedalam hati murid.
j.
Menghimpun
semua puncaran panca indra.
k.
Pada waktu zikir
mau selesai, menunggu sesuatu yang muncul sebelum membuka mata.
METODE PENELITIAN
Penelitian Ini untuk menjawab Bagaimana
Studi Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). di Desa Ganjaran Gondanglegi
Malang,
Bagaimana Strategi Pendidikan Kepribadian Pada
Penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
di Desa
Ganjaran Gondanglegi Malang; maka diperlukan pengamatan pada situasi yang wajar
(natural setting) yang di kenal dengan penelitian kualitatif. (Moleong. 2013). Penelitian ini bermaksud mendiskripsikan dan menganalisis hasil
temuan di lapangan melalui data wawancara, observasi dan dukumentasi.
Menurut Bogdan yang di kutip oleh Sugiono
dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D”, (2011:244) analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang
lain.
PEMBAHASAN
1.
Pelaksanaan Pendidikan Kepribadian Pada Penganut Thaiqah
Naqsyabdniayah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
Pendidikan adalah salah satu keharusan yang di lalui oleh seseorang untuk mendapatkan suatu
keilmuan dan dampak yang baik dalam menjalani keinginanan yang baik dalam
hidupnya tampa pendidikan hidup seseorang tidak mengetahui arah jalan hidup
yang ia inginkan kenapa demikian karen pedidikan ini merupakan suatu proses
keilmuan dan penegtahuan bagi seseorang dalam dirinya yang mana dari pendidikan
yang dimiliki menimbulkan suatu kepribadian yang baik dalam hidpnya.
Dari hal di asta maka dapat di tarik
beberapa kesimpulan pendidikan yang di peroleh oleh penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
yang diberikan oleh Guru Mursyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
ilmu pendidikan yang diberikan bisa membuat
panganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
tahu bagaimana cara menjalani hidup
yang lebaik baik, cara bersosial yang baik dan juga mempunya keingan untuk
meningkan keimannya pada Allah dari pendidikan yang ia dapatkan penganut juga
bisa merima apa yang sudah Allah takdirkan dalam hidupnya baik dalam segi
vertikal dan horizontal dalam kesehari-hariannya yang ia jalani di dunia ini.
Bentuk pemahaman yang di peroleh
oleh penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
melalui pendidikan yang di berikan oleh Guru
Mursyia Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
denga terlihatnya dampak dan kopetensi yang di
miliki oleh pengikut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini sangat
berpengaruh baik terhadap pemahaman pemikiran penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
yang baik. Penganut Tahariqah semakin
lebih tahu bagaimana sebenarnya dalam menjalani hidup yang baik di muka bumi
ini baik hidub bersosial dan hidup dalam beragama yang baik.
Mengapa demikian karena memang hasil pengalian data melalui
wawancara dengan berbagai penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). memang pendidikan
yang di peroleh oleh Panganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). sangan berpengaruh
baik dalam menjalani hidupnya hal ini terlihat dari caranya bertuturkata dan
berinteraksi dalam kehidupannya yang sangat baik dan terarah.
2.
Strategi
Pendidikan Kepribadian yang dilaksanakan Terhadap Penganut Thaiqah
Naqsyabdniayah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang
Strategi
pendidikan merupakan perubahan sosial dalam diri manusia maka sangat berkaitan
dengan cara atau strategi yang di lakukan oleh Guru Mursyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). dalam merubah
kepribadian penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). menjadi lebih baik dan hal ini berhasil
dilakukan oleh seorang Guru Mursyia Thariqah Naqsyabandiyah (TN). dengan mengunakan cara memberi arahan yang
baik dalam membentuk kepribadian pangikutnya menjadi lebih baik contoh cara
pemberian pendidikan untuk merubah kepribadian penganutnya yang dilakukan oleh
Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). ialah menanamkan ketauhidan dan keimanan
kedalam diri manusia supaya memiliki kepribadian yang baik dalam bersosial
dengan sesama bahkan baik ketika Hablum Minallahnya. Dan hal ini sangat
di inginkan oleh pengikut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). sesuai dengan pengakuannya bahwa apa yang
diberikn oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). sangat baik dan sangat dibutuhkan kenapa
demikian karena hal ini bisa merubah kepribadian atau akhlaq yang ia meliki
menjadi lebih baik dan menpunya pegangan dalam menjalani hidupnya yaitu tali
Allah yang berupa agama yang baik dalam dirinya.
Selain penjelasan di atas maka bisa di
tarik kesimpulan bahwa memang Thariqah Naqsyabandiyah (TN). memiliki pengaruh yang baik terhap orang di
buka bumi ini demikian juga yang terjadi di Desa Gnajaran Gondanglegi Malang
memang Thariqah Naqsyabandiyah (TN). yang ada di sangat mempengaru terhadap
kehidupan manusia baik secara vertikal dan horizontal dan hal ini bisa terlihat
dari perubahan keribadian penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN). menjadi lebih baik ketika mengikuti Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). dan hal ini
sangat siknifikan karena hal ini didapatkan bukan hanya anggapan sementara tapi
ini sudah hak paten memang perubahan kepribadian penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN). karena
mengikuti acara Thariqah Naqsyabandiyah (TN). ini terlihat dari hasil wawancara yang sudah
di uraikan di atas oleh peneliti.
KESIMPULAN
1. Mengikuti Thariqah
ini adalah sangat penting dan wajib bagi masyarakat yang hidup di era
globalisasi yang andel terhadap persoalan etika
dikarnakan kenapa bahwa orang yang mengikuti Thariqah ini
memiliki kepribadian dan akhlaq yang sangat baik dalam bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar baik di lihat dari segi internal dan external pengituk Thariqah.
Maka dari kesimpulan di atas maka dapat
diuraikan bahwa pendidikan kepribadian yang diberikan oleh Guru Mursyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
sangan berpengaruh dan berdampak positif
terhadap penganutnya. Hal ini bisa terlihat dari saca bersikap dengan sesama
manusianya, hubungan dengan Tuhanya. Suka membantu orang lain dan selalu mennerima
kenyataan apapun yang telah Allah berikan.
2. Strategi yang
digunakan sangat baik terhadap perubahan kepribadian manusia yang dilakukan
dalam Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
sehinga berdampak baik terhadap perubahan
kepribadian yang di peroleh oleh penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN).. Maka dari itu ikutilah oleh manusia yang hidup eara
global sekrang ini untuk mengikuti Thariqah Naqsyabandiyah (TN). karena hal ini kan membawa manusia pada jalan
yang baik dan meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah.
Dari kesimpulan di atas maka dapat di tarik
benang merah bahwa berbagai strategi yang dilakukan oleh Guru Mursyid Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
untuk membentuk kepribadian yang baik terhadap
penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
sangat baik dan memperoleh suatu tujuan yang
diinginkan oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah (TN). dan
penganut Thariqah
Naqsyabandiyah (TN).
yaitu mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.
DAFTAR
RUJUKAN
SUMBER BUKU
Alwisol, 2014. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
Arifin, Zainal, 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arifin, Imam Setiadi,
2011. Dinamika Kepribaadia. Bandung:
PT Refika Aditama
Arikunto, Suharsimin, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT Rinika Cipta.
Aceh,
Abubakar, 1992. Pengantar Ilmu Tarekat (Urain Tentang Mistik). Malang: CV.
Ramadhani
Depertemen
Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahanny. Bandung: Jamiatul ‘Ali-Art
(J-Art)
Mulayati,
Sri, 2016. Tarekat-Tarekat Muktabaroh di Indonisia. Jakarat: Kencana
Mustofa,
2014. Akhlak Tasawuf. BandungL CV Pustaka Setia
Moleong,
J. Lexy, 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution, Faruq, dkk. 2005. Al-Qur’an
Terjemahan Indonisia. Jakarta: PT Sari Agung
Sa’ud, Syaefudin, 2010. Inovasi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, cv
Syakur, Amin, 2014. Tasawuf Kontekstal.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suryabrata,
Sumadi, 2013. Psikologi Kepribadia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Solihin, Muhammad, dkk. 2014 Ilmu Tasawuf. Bandung:
CV Pusata Setia.
Sugiono,
2011. Metode penelitian pendidikan Pendekatan
kuantitatif, kualitatif, R & D.Bandung: penerbit Alfabeta.
Satori,
Djam’an, dkk, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Syaefudin
Sa’od, Udin. 2011. Inovasi Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Yusuf
Syamsu, dkk. 2013. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tirtarahardja,
Umar. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Renika Cipta.
Taimiyah, Ibnu, 1972 M. Madarijus
salikin baina iyyakana’budu wa iyyakanasta’in. Lebanon: Dar kitab arabi.
SUMBER
INTERNET
Buchory,
Mustangin, (06 Juni 2015). Thariqah. http// blogspot.co.id.
Aziz, (16 januari 2014). Tarekat dalam ilmu
tasawuf. http// blogspot.co.id.
Said Riky (05 Agustus 2015). Jalur pendidikan formal nonformal. http://www.contohmakalah28.com
Siti Atia, (09 September 2012). Pendidikan Informal. https://sitiativa.wordpress.com
Hariyanto, (5 February 2012). Pengertian
pendidikan menurut ahli. http://belajarpsikologi.com
0 Komentar "JURNAL TESIS Studi pendidikan kepribadian pada penganut Thariqah Naqsyabandiyah (TN) di Desa Ganjaran Gondanglegi Malang"