KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Konsep-Konsep Dasar Pendidikan” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran dasar-dasar pendidikan.
Makalah ini berisi tentang bagaimana Konsep-Konsep Dasar Pendidikan. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam kampus maupun luar kampus. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Mempawah, 29 April 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BABI PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Makalah.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan............................................................................
B. Konsep-Konsep Dasar Pendidikan.........................................................
C.Tujuan Pendidikan...................................................................................
D. Lingkungan Pendidikan..........................................................................
E. Teori Dan Konsepn Pendidikan..............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dasar pendidikan yang ideal?
2. Bagaimana Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat Pendidikan)?
3. Bagaimana Tujuan Pendidikan?
4. Bagaimana Unsur-Unsur Pndidikan?
5. Bagaimana Teori Pendidikan dan Konsep Pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan bagaimana Konsep dasar pendidikan yang ideal.
2. Menjelaskan bagaimana tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat Pendidikan).
3. Memaparkan bagaimana Tujuan Pendidikan.
4. Menjelaskan bagaimana Unsur-Unsur Pndidikan.
5. Menjelaskan bagaimana Teori Pendidikan dan Konsep Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Dalam arti luas pendidikan melipuTi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi kedalam enam macam:
1. Dasar Historis
Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-undang dan peraturan-peraturannya maupun berupa tradisi dan ketetapannya.
2. Dasar Sosiologis
Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembangkannya.
3. Dasar Ekonomis
Dasar yang member perspektif tentang potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
4. Dasar Politik dan Administrasi
Dasar yang memberi bingkai ideologi (aqidah) dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat
5. Dasar Psikologis
Dasar yang member informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek, pengukuran dan penilaian bimbingan dan penyuluhan.
6. Dasar Filsafat
Dasar yang member kemampuan memilih yang terbaik, member arah suatu system yang mengontrol dan member arah kepada semua dasar-dasar yang lain.
Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung disekolah. Pendidikan akan dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, Sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh yang positif. Oleh karena itu, prosees pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Manusia hidup dilingkungan tertentu, di dalam lingkungannya setiap orang memperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Dalam arti luas, semua pengalaman hidup yang berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya.
Pribadi seseorang adalah pendidikan. Sebab itu, lingkungan dimana seseorang hidup merupakan lingkungan pendidikan baginya.
Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat Pendidikan), Yaitu:
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagiproses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua dan anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.
Sebagai faktor yang ada dan terjadi didalam keluarga akan turut menentukan kualitas hasil pendidikan anak. Jenis keluarga, gayakepemimpinan orang tua, kedudukan anak dalam urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan keluarga dengan dunia luar, status social ekonomi orang tua, dan sebagainya akan mempengaruhi situasi pendidikan dalamkeluarga, yang pada akhirnya akan turut pula mempengaruhi pribadi anak.
2. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengankata lain sekolah harus mencermin kehidupan sekelilingnya.
Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya. Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan,
karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh kelurga.
Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan tertentu yang langsung dapat dirasakan dalam pengisian tenaga kerja.
3. Masyarakat
Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat. Philip H.Coombs (Uyoh Sadulloh, 1994:65) mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat, anatara lain : (1) programpersamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah; (2) programpemberantasan buta huruf; (3) penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah; (4) kelompok pemuda tani; (5) perkumpulan oleh raga dan rekreasi; (6) kursus-kursus keterampilan.
Pada masyarakat tradisional pendidikan cukup dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat saja. Akan tetapi, dalam masyarakat modern, keluarga tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi pendidikan bagi anak-anaknya, baik menyangkut pengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk melaksanakan peranannya di dalam masyarakat. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat berfungsi untuk melengkapi pendidikan yang tidak dapat diberikan oleh keluarga. Namun demikian, tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan tanggung jawab pendidikan bagi anak-anaknya. Keluarga diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pendidikan di sekolah dan di masyarakat.
B. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berikut adalah Empat Pilar Pendidikan, Yaitu:
1. Belajar Untuk Mengetahui (Learning To Know)
Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin baikia dapat memahami berbagai aspek dari lingkungannya. Studi tersebut mendorong rasa ingin tahu yang lebih besar secara intelektual, mempertajam kemamouan kritis dan memungkinkan orang mengembangkan penilaian mereka secara independen padadiri sendiri dan pada dunia di sekitar mereka.
2. Belajar Untuk Melakukan (Learning To Do)
Hal utama yang diamainkan oleh pengetahuan dan informasi dalam industri manufaktur telah menyusul tuntutan akan keterampilan khusus bagi tenaga kerja. Konsep utama sekarang adalah “kompetensi pribadi”. Kompetensi Pribadi ini dinilai dengan melihat campuran keterampilan dan bakat, menggabungkan keahlian bersertifikat yang diperoleh melalui palatihan tenis dan kejuruan, perilaku social, inisiatif pribadi, dan kemauan untuk mengambil resiko.
Jika kita menambahkan permintaan untuk komitmen pribadi pada pihak karyawan dalam peran mereka sebagai agen perubahan, jelas bahwa sering disebut sebagai “keahlian interpersoanal” dikombinasikan dengan
pengetahuan dan keterampilan pekerjaan lain. Dari kualitas, komunikasi, dan keterampilan tim pemecahan masalah yang lebih penting adalah asumsi.
3. Belajar Untuk Menjadi (Learning To Be)
Pendidikan harus berkontribusi untuk menyelesaikan pengembangan setiap orang. Semua orang di masa kecil dan remaja harus menerima pendidikan yang melengkapi mereka untuk mengembangkan independensinya sendiri, cara berfikir kritis, dan penilaian, sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk memilih kursus terbaik dalam hidup mereka.
4. Belajar Untuk Hidup Bersama (Learning To Life Together)
Tugas pendidikan, baik dalam rangka pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa tentang keragaman manusia maupun untuk menanamkan kesadaran diri mereka tenteng persamaan dan saling ketergantungan semua orang esensinya adalah bagaimana mereka mampu hidup bersama dengan orang lain secara bersahabat dan menyenangkan. Sejak dari usia dini , proses dan subtansi pembelajaran harus merebut setiap kesempatan untuk mengejar aneka cabang ilmu yang mengarah pada tujuan ini. Ketika orang bekerja sama dalam suatu proyek yang menarik dengan melibatkan mereka dalam aneka bentuk tindakan yang tidak biasa, perbedaan dab bahkan konflik antara individu cenderung melemah dan kadang-kadang hilang.
C. Unsur-Unsur Pndidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberdaannya.
Ciri khas peserta didik yang perku dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhakan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik, Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (inertaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik anatara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan, Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, setar alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat Dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisien dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b. Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (materi pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
5. Pengaruh yang dibrikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan berlangsung (alat dan metode)
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
D. Teori Pendidikan dan Konsep Pendidikan
1. Teori Pendidikan
Teori pendidikan dapat dilihat dari 3 segi yaitu bentuk, isi, dan asumsi pokok (Mudyahardjo, 2001:91-92). Dari segi bentuk, teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Isi sebuah teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep tentang peristiwa pendidikan. Konsep ini ada yang berperan sebagai asumsi atau titik tolak pendidikan dan ada yang berperan sebagai definisi atau keterangan yang menyatakan makna. Sedang, asumsi pokok pendidikan meliputi:
a. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya.
b. pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik, dan
c. pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
E. Klasifikasi Teori Pendidikan
Mudyahardjo (2001:100-110) mengklafikasikan teori pendidikan menjadi teori umum pendidikan dan teori khusus pendidikan. Berikut penjelasan kedua teori tersebut.
1. Teori Umum Pendidikan
a. Teori Umum Pendidikan Preskriptif
Adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan yang bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya peristiwa-peristiwa pendidikan diselenggarakan. Teori yang termasuk kelompok ini adalah Filsafat Pendidikan.
b. Teori Umum Pendidikan Deskriptif
Adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan yang bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu:
1) Pendidikan luar negeri atau pendidikan internasional
2) Pendidikan perbandingan atau pendidikan komparatif
3) Pendidikan historis atau sejarah pendidikan
2. Teori Khusus Pendidikan
a. Teori Khusus Pendidikan Preskriptif
adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan. Teori yang termasuk kelompok ini adalah Teknologi Pendidikan.
b. Teori Khusus Pendidikan Preskriptif
adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana peristiwa-peistiwa pendidikan telah, sedang, dan diperkirakan terjadi di masyarakat. Teori yang termasuk kelompok ini adalah ilmu-ilmu pendidikan, antara lain:
1) Pedagogik: studi ilmiah tentang situasi pendidikan meliputi komponen pendidikan, yakni: tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, metode pendidikan, isi pendidikan, lingkungan pendidikan, dan sarana prasarana pendidikan
2) Orthopedagogik: studi ilmiah tentang situasi pendidikan untuk anak dan remaja yang berkebutuhan khusus, yakni menyandang kelainan fisik, mental, dan atau perilaku.
3) Psikologi Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek individu dalam pendidikan.
4) Sosiologi Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek sosial dalam pendidikan.
5) Ilmu Pendidikan Demografis/Kependudukan: studi ilmiah tentang aspek demografis dalam pendidikan atau hubungan penduduk manusia dengan lingkungan.
6) Andragogi: studi ilmiah tentang membantu orang dewasa dalam belajar.
7) Antropologi Pendidikan dan Etnografi Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek budaya dalam pendidikan.
8) Ekonomika Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek ekonomi dalam pendidikan
9) Politika Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek politik atau kebijaksanaan dalam pendidikan.
10) Ilmu Administrasi Pendidikan: studi ilmiah tentang aspek cara mengatur penyelenggaraan pendidikan.
F. Konsep Pendidikan
Mudyahardjo (2001:3-16) membagi definisi pendidikan menjadi 3, yaitu definisi luas, sempit, dan luas terbatas.
Hal tersebut dapat dijelaskan sabagai berikut.
1. Definisi Luas
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Karakteristik konsep ini, yaitu: (a) masa pendidikan seumur hidup selama ada pengaruh lingkungan; (b) lingkungan pendidikan dapat diciptakan maupun ada dengan sendirinya; (c) kegiatan dapat berbentuk tak sengaja ataupun yang terprogram; (d) tujuan pendidikan tidak ditentukan dari luar, tapi terkandung dalam tiap pengalaman belajar, tidak terbatas, dan sama dengan tujuan hidup; (e) didukung oleh kaum humanis romantik dan kaum pragmatik.
2. Definisi Sempit
Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Karakteristik konsep ini, yaitu: (a) masa pendidikan terbatas; (b) lingkungan pendidikan diciptakan khusus; (c) isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum, kegiatan pendidikan berorientasi kepada guru, dan kegiatan terjadwal; (d) tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar, terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu, bertujuan untuk mempersiapkan hidup; (e) didukung oleh kaum behavioris.
3. Definisi Luas Terbatas
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, Untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Karakteristik konsep ini, yaitu: (a) masa pendidikan berlangsung seumur hidup yang kegiatannya tidak berlangsung sembarang, tapi pada saat tertentu; (b) berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup (lingkungan hidup kultural); (c) berbentuk pendidikan formal, informal, dan nonformal; (d) tujuan pendidikan adalah sebagian dari tujuan hidup yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan hidup; (e) didukung oleh kaum humanis realistik dan realisme kritis.
Menurut Miarso (2004:9-10), ada beberapa konsepsi dasar pendidikan, yakni:
a. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik yang berakibat terjadinya perubahan pada diri pribadinya.
b. Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
c. Pendidikan dapat berlangsung kapan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tempat yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak didik.
d. Pendidikan dapat berlangsung secara mandiri dan dapat berlangsung secara efektif dengan dilakukannya pengawasan dan penilikan berkala.
e. Pendidikan dapat berlangsung secara efektif baik di dalam kelompok yang homogen, kelompok yang heterogen, maupun perseorangan.
f. Belajar dapat diperoleh dari siapa dan apa saja, baik yang sengaja dirancang maupun yang diambil manfaatnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-ketrampilan).
Ruang lingkup pendidikan adalah:
1. Perbuatan mendidik
2. Anak didik
3. Dasar dan tujuan pendidikan
4. Materi pendidikan
5. Pendidik
6. Metode pendidikan
7. Alat pendidikan
8. Evaluasi pendidikan
9. Lingkungan pendidikan
B. Saran
Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam penulisa makalah ini, Dengan ini, penulis meminta saran agar lebih baik lagi dalam membuat makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Raj Siraj, Konsep DasarPendidikan ,(16 Maret 2012). http://siraj-pendidikanuntuksemua.blogspot.com
Ansari,Hafi.1982.Pengantar Ilmu Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.
Hunaina Azmi, Konsep Dasar Pendidikan, (6 November 2016). http//www.Aridyacesar.wordpress.com.
0 Komentar "KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN"